Selasa, 22 Mei 2012

My Zero Family

aku punya keluarga kecil namanya RSB ZerO. Setahun kemarin bersama mereka ak mengawali yang namanya belajar, mulai dari belajar fisika dari dasar. Aku masih ingat , penggunaan rumus F=m.a baru aku tau saat aku belajar sama om Fred. Ternyata seperti itu to penggunaan rumusnya, sampai2 beliau bilang, trus slama ini tuh kamu sekolah ngapai wae, han ??? Aku hanya bisa tersenyum saat beliau bilang seperti itu. Banyak cerita mulai dari om Fred, mas Amien, mas Bembi(komandan), mas Havet, lik Anto, mb Onny, mas Hantoko, mb Neni, dan masih banyak yang lain. Bukan hanya pelajaran akademik yang aku dapat di sana, melainkan pelajaran kehidupan banyak aku timba disana sebanyak ember yang bisa aku isi.. Aku kangen masa masa suka , senang, sedih, tertawa, bahagia disana. Nasehat dari beliau2 menjadi tuntunan ku menapaki jalan setapak sekarang. Sekarang, aku hanya bisa mengucap beribu ribu rasa bersyukur mendapati keluarga yang amat membuat aku nyaman disana .. #aku kangen masa masa itu Z3 (。❤‿❤。)
 

Minggu, 12 Februari 2012

Pola Pikir Yang Salah Tapi Sudah Mengakar Di Indonesia

1. Kalau masih bisa besok kenapa harus sekarang?
Hal ini mungkin udh menjadi kebiasaan, yaitu sering menunda pekerjaan, contoh : misal, kamu seorang mahasiswa, di kasih tugas oleh dosen dikumpulkan pada pertemuan minggu depan, padahal setelah kamu selesai kuliah hari ini, kamu pasti mikir “ah, tugas nya dikumpul minggu depan ini, masih bisa santai dulu” padahal giliran pas 3 jam sebelum kuliah mulai masih belum ngerjain apa-apa, dan akhir nya grabak grubuk nyari contekan ke temen.

2.Dididik untuk dibayar menjadi pekerja, bukan dididik untuk menjadi orang yang membayar pekerja.
Kamu mungkin selalu bertanya, setelah lulus mau kerja dimana ya? ya, kan? mungkin beberapa orang tua mendidik semenjak kecil dengan cara seperti itu, padahal faktanya sebesar apapun gaji pegawai tetap akan lebih besar gaji yang membayar anda, contoh : saya pernah diceritain dosen tentang seseorang yang ditunjuk oleh Bakrie corp sebagai manager, dan dia dibayar sebesar 1 M/bulan, tapi tetap saja Bakrie dan keluarga dapat lebih,

3. Berfikir pendek, bukan berfikir panjang
Kalo pola pikir ini saya dapet waktu bapak saya lg di teras rumah sambil ngopi-ngopi yaudah saya nimbrung, waktu itu saya kebetulan lagi libur kuliah, pas tiba-tiba ada maaf “pesuruh” dengan tampang lesu, yaudah dipanggil sama bapak tuh, buat di ajak ngopi sambil makan makanan kecil, singkat cerita setelah bapak ngobrol panjang lebar, si “pesuruh” ini ngomong “yang penting sih bisa makan buat hari ini udah cukup, pak”, bapak saya langsung kaget, dan langsung ngomong “harus nya jangan gitu pak mikir nya, jangan cuma mikir yang penting hari ini bisa makan, tapi berfikir gimana caranya saya dan keluarga bisa memenuhi kebutuhan buat 1 minggu atau 1 bulan kedepan” setelah saya pikir, bener juga ya, kita bisa memenuhi kebutuhan hari ini karena hasil yang dari yang kita lakukan sebelum nya  

4. Dalam bidang usaha lebih memikirkan untung ketimbang berkembang
lagi-lagi pemikiran ini saya dapet lagi dr pedagang makan dipinggir jalan, waktu itu saya pulang kuliah kelaperan yaudah mampir dulu ke warung pinggir jalan, singkat cerita saya selesai makan, sambil ngilangin gerah yaudah saya ngobrol sama pedagang nya, setelah agak panjang lebar ngobrol saya tanya ”sehari bisa untung berapa pak?” dan si pedagang jawab “kira-kira 150-200 rb lah, yang penting dapet untung walaupun kecil” saya tanya lagi “terus ga mau dikembangin usaha nya?” kayanya ini masih berhubungan sama yang no.3 dan pedagang jawab lagi “yah yang penting untung dulu mas, ” dan saya diem aja deh, bayar makan nya trus langsung pulang, setelah ane fikir, padahal kan, semakin berkembang usaha semakin besar keuntungan nya.

5. Lebih cepat lebih baik
Memang pepatah ini bagus di buat sebagai motivasi, tetapi tidak dalam semua hal, Kamu yang pengguna jalan raya, khusus nya Jakarta pasti udh ga asing lagi dengan hal bis nyerobot jalan, lampu merah blm berubah ijo asal jalan kosong maen serobot, mau punya motor tp belum punya SIM, alhasil lewat CALO, kalau ada perkara hukum, biar cepet selesai urusan dan ga panjang, yaudah sogok aja deh, kan ga ribet.

Senin, 30 Januari 2012

Intip 10 Rahasia Panjang Umur Wanita Jepang



VIVAnews- Selama 25 tahun terakhir wanita Jepang telah memegang rekor dunia memiliki harapan hidup terpanjang dengan rata-rata usia 86,4 tahun. Bukan hanya wanita, pria Jepang juga memiliki harapan hidup terpanjang di antara semua pria di 192 negara di dunia. Banyak penelitian mengungkap, perbedaan ini disebabkan pola makan yang sehat. Dalam bukunya, seorang penulis Naomi Moriyama membuat buku berjudul 'Japanese Women Don’t Get Old or Fat', Moriyama membawa pembaca ke dapur ibunya di Jepang dan mengungkapkan rahasia keluarganya untuk hidup panjang umur dan tetap sehat hingga masa tua. Ternyata rahasia awet muda masyarakat Jepang cukup sederhana, selain tetap aktif dan rajin berolahraga. Intip rahasianya seperti dikutip laman Diets In Review berikut ini.


 1.Mengonsumsi makanan lengkap bervariasi Bahan makanan di dapur masyarakat Jepang adalah berbagai makanan yang dimakan sederhana secara konsisten dan harian. Semua bahan makanan itu bukanlah bahan makanan mahal, namun mengandung tinggi nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Rata-rata masyarakat Jepang rajin mengonsumsi ikan, sayuran laut, sayur mayur,kedelai, beras, buah dan teh hijau. 


 2. Orang Jepang menikmati makanan rumahan yang dimasak sendiri setiap hari Hidangan makanan tradisional Jepang biasanya terdiri dari ikan bakar, semangkuk nasi, sayuran yang direbus, sup miso, irisan buah untuk makanan penutup dan teh hijau. Orang Jepang merupakan pengonsumsi ikan tertinggi di dunia. Mereka mengonsumsi £ 150 ikan (68,04 kg) per tahun/ orang dibandingkan dengan rata-rata orang dunia hanya 35 kilogram per tahun. Seperti diketahui ikan mengandung dosis tinggi omega-3 asam lemak. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka hidup lebih lama dan sehat. Tidak hanya Itu, fakta lain menyatakan, mereka juga rajin mengonsumsi brokoli dan sayuran lainnya. Mereka konsumsi 5 kali lebih banyak jumlah sayuran seperti brokoli, kubis, kale, kembang kol dan kubis Brussel, dibanding dengan orang Amerika. 


 3. Orang Jepang hanya memasak makanan yang segar Penekanan cara memasak orang Jepang, hanya menggunakan bahan yang segar yang ada di musim itu. Menurut penulis Moriyama, "supermarket Jepang selalu mengutamakan kesegaran. Makanan tidak hanya diperhatikan tanggal kadaluarsanya saja, tapi wanita Jepang rata-rata juga selektif saat membeli ikan, daging, sayuran. Makanan yang disiapkan dihitung per setengah jam yang dikemas hari itu. " 


 4. Orang Jepang makan dengan porsi kecil Menurut Moriyama, dari masa kanak-kanak mereka diajarkan untuk makan perlahan-lahan dan belajar menikmati setiap gigitan. Dan makanan yang disajikan di atas piring hanya sepertiga ukuran peralatan makan Amerika. Moriyama mengatakan, ada tata cara dan dasar-dasar cara menyajikan hidangan makanan di Jepang. "Makanan harus segar, setiap item disajikan dalam satu piring, makanan harus dihias dan setiap item harus diatur untuk menampilkan keindahan," katanya. 


 5.Teknik memasak di Jepang cukup ringan dan lembut Sebagian besar pekerjaan dilakukan di atas kompor menggunakan variasi teknik seperti mengukus, memanggang di atas panci, menumis, digoreng, dan mendidihkan makanan secara cepat dalam wajan. Koki Jepang selalu menggunakan minyak khusus untuk jantung sehat dan kaldu rasa asli dari bahan alami. 


 6. Orang Jepang makan nasi bukan roti setiap makan Ini merupakan perbedaan penting antaracara makan orang Timur dan Barat.Mereka yakin, konsumsi berlebih dari tepung terigu halus merupakan penyebab utama dari obesitas di Amerika saat ini. Jika Anda terbiasa makan roti setiap hari, coba ganti dengan ukuran porsi setengah cangkir beras merah atau gandum 1-2 kali per hari. 


 7. Di Jepang, sarapan adalah makan yang paling dianggap penting dan terbesar Sarapan mereka terdiri dari berbagai makanan porsi kecil yang meliputi teh hijau, nasi kukus, sup miso dengan tahu dan daun bawang, lembaran kecil rumput laut nori, telur dadar atau telur ikan atau sepotong ikan. 


 8. Masyarakat Jepang hanya mengonsumsi sedikit Dessert manis Di Jepang, makanan penutup dengan rasa manis hanay disajikan dalam porsi kecil, tidak seperti di Amerika. Namun, bukan berarti coklat, kue kering, kue-kue, es krim dan kue kacang merah tidak berharga. Sebaliknya, mereka sangat menghormati tubuh mereka, ini bisa menjadi cara melawan hawa nafsu. Mereka sadar akan merugi jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis berlebih.  


9. Orang Jepang memiliki mind-set yang berbeda tentang makanan. Sementara orang Amerika prihatin dengan masalah diet dan berat badan, masyarakat Jepang justru dibangkitkan dan didorong untuk menikmati berbagai makanan yang lebih beragam tanpa masalah diet. Namun, saat ini masyarakat Jepang mulai berhati-hati, apalagi dengan diperkenalkannya gaya makan cepat ala barat, tingkat obesitas di kalangan anak muda Jepang mulai meningkat. 


 10. Olahraga merupakan bagian dari ritual harian Jepang. Menurut sebuah cerita dalam cover majalah Time tahun 2004, berjudul 'How to Live to Be 100' tertulis bahwa, "Jepang berada dalam kesehatan yang baik dan dalam kondisi sangat baik, mereka adalah orang-orang aktif yang menggabungkan banyak latihan insidental dalam hari-hari mereka." Mereka selalu menciptakan lingkungan yang sehat dengan bersepeda di sekitar kota, berjalan, hiking, dan umumnya, mereka berusaha tetap aktif.
• VIVAnews

Senin, 24 Oktober 2011

Image by FlamingText.com

Image by FlamingText.com


.kenangan waktu LKMM bareng temen-temen Mathematizen '11....






Thanks for today....

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kesan dan Pesan


Karena saya tidak bisa datang saat Pelatdas, saya memberi kesan dan pesan saat Math Fair '11.

Menurut saya , MCC sangat keren,, kita bisa lebih tau lagi kemajuan teknologi..
Makasi karena dengan tugas dari kakak MCC, saya bisa belajar bagaimana cara membuat dan menghias blog itu sendiri. 

Semoga MCC tetap jaya !!